Luft Blue, cairan AdBlue® yang digunakan dalam kendaraan diesel untuk mengurangi emisi NOx, memainkan peran penting dalam menjaga kinerja sistem SCR (Selective Catalytic Reduction). Mengingat peran krusialnya dalam mengurangi dampak lingkungan, pemeliharaan kualitas Luft Blue sangat penting agar kendaraan tetap berfungsi optimal dan ramah lingkungan. Namun, seperti halnya produk kimia lainnya, Luft Blue memiliki batas umur simpan dan sensitivitas terhadap kondisi lingkungan. Berikut beberapa poin penting yang harus diwaspadai terkait perubahan pada cairan Luft Blue.

Penyimpanan dan Umur Simpan Luft Blue

Luft Blue harus disimpan pada suhu yang tepat agar tetap stabil. Suhu ideal untuk penyimpanan cairan ini adalah antara -5°C hingga 25°C. Di luar rentang suhu ini, kualitas Luft Blue dapat menurun. Jika terlalu panas, cairan akan mulai terurai, menghasilkan gas amonia yang tidak diinginkan dan dapat mempengaruhi kinerja SCR. Sebaliknya, jika terkena suhu dingin, Luft Blue dapat membeku, dan meskipun ia bisa mencair kembali tanpa kehilangan banyak kualitas, perubahan frekuensi beku-cair dapat mempengaruhi konsistensi larutan.

Umur simpan Luft Blue biasanya berkisar antara 12 hingga 18 bulan tergantung pada kondisi penyimpanan dan rekomendasi produsen. Cairan yang disimpan di tempat terbuka atau terkena paparan sinar matahari langsung memiliki risiko kerusakan yang lebih cepat, sehingga penting untuk memastikan tempat penyimpanan memiliki perlindungan yang baik.

Perubahan Wujud Cairan Luft Blue yang Perlu Diwaspadai

Ada beberapa perubahan fisik Luft Blue yang harus diwaspadai, di antaranya adalah perubahan warna, bau, dan konsistensi. Cairan Luft Blue yang berkualitas tinggi biasanya tidak berwarna atau memiliki warna biru pucat dengan bau yang sangat ringan atau hampir tidak ada. Jika cairan mulai berubah warna menjadi kekuningan atau berbau amonia kuat, ini bisa menjadi tanda bahwa cairan telah terdegradasi.

Selain itu, munculnya endapan atau kristal pada Luft Blue juga merupakan tanda bahaya. Kristal ini bisa menyumbat sistem SCR, menyebabkan kerusakan pada injector, dan mengurangi efisiensi konversi emisi gas buang.

Penyebab Terjadinya Perubahan Wujud Cairan

Perubahan wujud Luft Blue bisa disebabkan oleh beberapa faktor:

  • Paparan Suhu Ekstrem: Penyimpanan pada suhu di atas atau di bawah rentang yang direkomendasikan dapat mempercepat degradasi cairan.
  • Kontaminasi: Jika wadah penyimpanan Luft Blue tidak bersih atau terkena debu, air, atau bahan kimia lain, cairan bisa terkontaminasi, menyebabkan penurunan kualitas dan perubahan dalam sifat fisiknya.
  • Paparan Sinar Matahari Langsung: Radiasi UV serta panas dari sinar matahari dapat memecah komponen kimia dalam Luft Blue, menyebabkan perubahan warna dan bau.
  • Kedaluwarsa: Seperti yang disebutkan sebelumnya, Luft Blue memiliki umur simpan tertentu. Setelah melewati masa tersebut, cairan akan mulai berubah dalam sifat fisik dan kimianya.

https://www.pexels.com/photo/photo-of-plastic-containers-13572281/

Penanganan Cairan Luft Blue yang Sudah Berubah

Jika ditemukan bahwa Luft Blue telah mengalami perubahan wujud, beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:

  • Pemeriksaan Kualitas: Cek secara kasat mata atau gunakan perangkat / tes sederhana untuk mengukur kandungan urea dan tingkat kemurnian Luft Blue. Jika hasil tes menunjukkan adanya kontaminasi atau penurunan kualitas, cairan tersebut tidak layak digunakan.
  • Penggantian Cairan: Jika Luft Blue sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, penting untuk segera menguras tangki dan menggantinya dengan cairan yang baru. Jangan mencampur Luft Blue yang sudah berubah dengan yang masih segar, karena ini dapat memperburuk masalah.
  • Pembersihan Sistem: Jika kristal atau endapan sudah mulai terbentuk di dalam sistem SCR, pembersihan menyeluruh mungkin diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Pastikan untuk memeriksa injector dan komponen lain agar tidak ada penyumbatan atau kerusakan permanen.

Luft Blue adalah elemen penting dalam upaya mengurangi emisi gas berbahaya dari kendaraan diesel. Namun, cairan ini cukup sensitif terhadap kondisi penyimpanan dan umur simpan. Dengan menjaga kualitas Luft Blue melalui penyimpanan yang tepat dan perhatian terhadap perubahan wujud fisiknya, kita bisa memastikan kinerja sistem SCR tetap optimal dan mengurangi risiko kerusakan pada kendaraan. Pastikan selalu memeriksa kondisi Luft Blue secara berkala dan segera tangani jika ada tanda-tanda perubahan yang mencurigakan. Keberlanjutan berawal dari setiap tindakan—termasuk dalam menjaga kualitas Luft Blue.