Diesel Exhaust Fluid (DEF) merupakan cairan penting dalam sistem Selective Catalytic Reduction (SCR), yang digunakan untuk mengurangi emisi NOx pada kendaraan diesel. Namun, untuk menjaga efektivitasnya, DEF harus disimpan dan didistribusikan dengan cara yang benar. Degradasi DEF dapat menurunkan kualitas dan kinerjanya, yang berdampak langsung pada performa sistem SCR dan kendaraan secara keseluruhan.

Faktor Penyebab Degradasi DEF

Kualitas DEF sangat bergantung pada cara penyimpanan dan penanganannya. Jika tidak ditangani dengan benar, DEF dapat mengalami degradasi yang mengurangi efektivitasnya dalam mereduksi emisi. Berikut beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan degradasi DEF:

  • Paparan Suhu Tinggi: DEF idealnya disimpan pada suhu antara -11°C hingga 35°C. Suhu di atas 35°C dapat mempercepat dekomposisi urea, komponen utama DEF.
  • Kontaminasi: Masuknya partikel asing, air, oli, atau bahan kimia lain ke dalam DEF dapat mengubah komposisi kimianya.
  • Paparan Sinar Matahari Langsung: Sinar UV dapat merusak struktur kimia DEF dan mempercepat degradasi.
  • Penyimpanan yang Tidak Sesuai: Wadah yang tidak tertutup rapat atau tidak tahan terhadap bahan kimia dapat menyebabkan DEF terpapar udara atau bahan asing.

Best Practices dalam Penyimpanan DEF

Untuk memastikan kualitas DEF tetap optimal, berikut praktik terbaik yang perlu diperhatikan:

  • Gunakan Wadah Khusus: DEF harus disimpan dalam wadah yang bersertifikasi ISO 22241, yang tahan terhadap korosi dan tidak bereaksi dengan cairan.
  • Simpan di Tempat Tertutup dan Teduh: Hindari penyimpanan di tempat terbuka atau terkena sinar matahari langsung.
  • Jaga Suhu Penyimpanan: Usahakan suhu ruangan penyimpanan tidak melebihi 35°C. Penggunaan pendingin pasif dapat membantu menjaga kestabilan suhu.
  • Hindari Kontaminasi: Gunakan alat khusus DEF untuk memindahkan cairan agar tidak terkontaminasi oleh oli atau air.
  • Perhatikan Masa Simpan: DEF memiliki masa simpan sekitar 12 bulan pada kondisi optimal. Gunakan sistem FIFO (First In, First Out) untuk menghindari penggunaan DEF yang sudah lama disimpan.

Distribusi DEF yang Efektif dan Aman

Distribusi DEF ke pengguna akhir juga harus mengikuti standar tertentu, diantaranya perlu memerhatikan:

  • Penggunaan Sistem Distribusi Tertutup: Sistem tertutup mencegah masuknya kontaminan selama proses pengisian.
  • Transportasi dengan Tangki Khusus: Gunakan tangki dan selang yang hanya digunakan untuk DEF untuk menghindari kontaminasi silang.
  • Pelatihan Operator: Pastikan operator memahami pentingnya menjaga kebersihan dan prosedur distribusi DEF.
  • Labeling yang Jelas: Setiap wadah atau tangki DEF harus diberi label yang jelas agar tidak tertukar dengan cairan lain.

Implikasi Degradasi terhadap Performa SCR dan Kendaraan

Degradasi DEF berdampak signifikan terhadap sistem SCR, diantaranya:

  • Efisiensi Konversi NOx Menurun: DEF yang terdegradasi tidak mampu bereaksi dengan optimal dalam sistem SCR, menyebabkan emisi NOx tidak terurai sempurna.
  • Kerusakan Komponen SCR: Kontaminan dalam DEF dapat menyumbat injektor atau merusak katalis SCR.
  • Malfungsi dan Penurunan Performa Mesin: Sistem onboard diagnostic (OBD) akan mendeteksi masalah dan memicu peringatan, bahkan membatasi tenaga mesin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Penyimpanan dan distribusi DEF yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas cairan dan memastikan sistem SCR bekerja optimal. Dengan memahami faktor penyebab degradasi dan menerapkan praktik terbaik, pengguna dapat memperpanjang usia komponen kendaraan, menjaga performa mesin, serta memenuhi standar emisi yang berlaku. Mengabaikan hal ini bukan hanya berdampak pada performa, tapi juga dapat menimbulkan kerugian operasional dan lingkungan yang lebih besar.

https://www.pexels.com/photo/forklift-driver-transporting-palletes-18812418/

Baca Artikel lainnya: Perawatan Penting Sistem SCR untuk Memaksimalkan Efektivitas Luft Blue