Nitrogen oksida (NOx) adalah salah satu polutan udara yang paling umum ditemukan di kota besar dan kawasan industri. Polutan ini memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan manusia, lingkungan, serta kualitas udara secara keseluruhan.

Sumber Emisi NOx di Kota Besar dan Kawasan Industri

Nitrogen oksida (NOx) dihasilkan dari berbagai aktivitas pembakaran yang melibatkan suhu tinggi, baik dalam skala kecil maupun besar. Di kota besar dan kawasan industri, sumber emisi NOx dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: transportasi, industri, dan pembangkit energi.

1. Transportasi di Kota Besar
  • Kendaraan Bermotor: Di wilayah perkotaan, kendaraan bermotor menjadi penyumbang utama emisi NOx. Mesin diesel, yang banyak digunakan untuk angkutan barang dan transportasi umum, menghasilkan emisi NOx yang lebih tinggi dibandingkan mesin berbahan bakar bensin. Faktor-faktor seperti kondisi lalu lintas yang padat, kemacetan, dan kurangnya pemeliharaan kendaraan memperburuk tingkat emisi.
  • Transportasi Publik dan Alat Berat: Selain kendaraan pribadi, transportasi publik seperti bus, kereta berbahan bakar diesel, serta alat berat yang digunakan dalam konstruksi juga menyumbang emisi NOx yang signifikan.
2. Industri di Kawasan Industri
  • Proses Produksi dan Manufaktur: Pabrik-pabrik di kawasan industri menghasilkan NOx dari pembakaran bahan bakar fosil dalam proses produksi, seperti di industri semen, baja, kimia, dan pengolahan minyak. Dalam proses ini, pembakaran terjadi pada suhu tinggi, yang mempercepat pembentukan NOx dari nitrogen dan oksigen di udara.
  • Operasi Kilang Minyak dan Gas: Industri energi, termasuk kilang minyak dan gas, menghasilkan emisi NOx dari pembakaran untuk pemrosesan bahan mentah. Penggunaan boiler dan tungku yang tidak efisien menjadi penyebab utama emisi tinggi di sektor ini.
3. Pembangkit Listrik dan Energi
  • Pembangkit Berbasis Batubara: Di kawasan industri dan kota besar yang bergantung pada pembangkit listrik berbahan bakar batubara, emisi NOx berasal dari proses pembakaran batubara untuk menghasilkan energi. Pembangkit listrik ini sering kali menjadi sumber polusi udara terbesar, terutama jika tidak dilengkapi dengan teknologi pengendali emisi.
  • Pembangkit Energi Diesel: Di beberapa wilayah dengan pasokan listrik yang tidak stabil, pembangkit listrik tenaga diesel (genset) digunakan sebagai cadangan. Meskipun skalanya lebih kecil, penggunaan genset yang masif di kawasan padat penduduk juga berkontribusi pada emisi NOx.
4. Kombinasi Faktor Lingkungan dan Aktivitas
  • Urbanisasi dan Pertumbuhan Infrastruktur: Urbanisasi yang pesat mendorong pembangunan infrastruktur dan peningkatan aktivitas konstruksi. Alat berat, seperti ekskavator, crane, dan truk pengangkut, sering kali menggunakan bahan bakar diesel, yang menghasilkan emisi NOx tinggi.
  • Kegiatan Rumah Tangga: Sumber emisi tambahan di perkotaan termasuk pembakaran limbah, penggunaan kompor berbahan bakar fosil, dan generator kecil.

Ancaman Dampak Kesehatan dan Lingkungan dari NOx

NOx memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan manusia. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti asma, bronkitis, hingga penurunan fungsi paru-paru. Kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia, lebih berisiko terhadap efek ini.

Di sisi lingkungan, NOx berperan dalam pembentukan ozon troposfer dan hujan asam. Ozon troposfer, yang terbentuk ketika NOx bereaksi dengan senyawa organik volatil di bawah sinar matahari, dapat merusak tanaman, mengurangi hasil panen, dan mempercepat degradasi material bangunan. Sementara itu, hujan asam yang disebabkan oleh NOx dapat mengganggu ekosistem perairan, merusak kesuburan tanah, serta menghancurkan habitat alami.

asap keluar dari gedung

https://www.pexels.com/photo/white-smoke-coming-out-from-a-building-3641377/

Kualitas Udara dan Kebijakan Emisi

Meningkatkan kualitas udara memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Berbagai kebijakan pengendalian emisi telah diterapkan di banyak negara untuk menurunkan kadar NOx di udara. Misalnya, penerapan standar emisi kendaraan bermotor, seperti Euro 4, Euro 5, hingga Euro 6, yang mengharuskan penggunaan teknologi pembersih gas buang seperti AdBlue® pada mesin diesel. Di sektor industri, regulasi untuk mengadopsi teknologi pembakaran bersih dan pemantauan emisi secara ketat juga menjadi kunci penting.

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan urbanisasi dan industrialisasi yang pesat, turut mengambil langkah melalui kebijakan seperti penerapan standar Euro 4 untuk kendaraan baru. Namun, keberhasilan kebijakan ini membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat.

Ancaman NOx terhadap kesehatan dan lingkungan menuntut tindakan nyata untuk mengendalikannya. Penerapan teknologi ramah lingkungan, kepatuhan terhadap kebijakan emisi, serta kesadaran kolektif masyarakat menjadi elemen krusial dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca Artikel lainnya: Emisi Karbon Dunia Capai Tingkat Berbahaya di Tahun 2024